Akhir-akhir ini saya melakukan kebiasaan baru dalam membaca artikel atau berita di internet. Baik baca dari portal berita, forum, ataupun blog. Kebiasaan baru saya adalah dengan tidak hanya membaca beritanya saja, akan tetapi juga membaca komentar-komentar dari pembacanya.
Lama-kelamaan, saya sendiri jadi berpikir sedikit unik, yaitu apakah sinis terhadap suatu keberhasilan atau rencana besar orang lain adalah sudah menjadi sifat orang Indonesia?
Kita ambil beberapa contoh simple saja. Ketika generasi muda Bangsa sudah dapat membuat (lebih banyak merakit) mobil Esemka yang kemudian dipopulerkan oleh Joko Widodo, walikota Solo, masih saja ada yang sinis mengatakan “Itu (mengunakan mobil Esemka) hanya bagus untuk tagline pencalonan presiden atau gubernur, itu bagus,”.
Ada juga yang mengatakan “kalo mo dibilang MOBNAS harus bisa menciptakan mesin sendiri..
klo begini sama aja dengan pimp my ride esemka.”.
Bahkan ada juga yang berkomentar “Bangga itu boleh, tapi yang terukur dong. Lah ini belum apa-apa, teruji saja belum, kok sudah ada yang berani pasang pelat nomor. Sembrono itu namanya. Kalau nanti sampai nabrak kerbau gimana. Tidak usah cari mukalah,”.
Selain itu, banyak pula komentar sinis soal pembangunan menara tertinggi di Indonesia dengan 111 lantai oleh Tommy Winata Cs. Misalnya “jgn bikin desain yg ketinggalan jaman gini dong..katanya arsitek internasional tp sama lomba2 desain anak mahasiswa aja kalah bagus…”.
Maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan quote yang saya ambil, itu hanya contoh menurut saya saja. Dalam hal ini saya lebih menitik beratkan pada apakah bangsa Indonesia sudah berisi orang-orang yang sinis dan pesimis?
Karena, sekali lagi menurut pendapat saya, akan lebih baik apabila kita bersifat optimis dan produk-produk anak bangsa didukung terlebih dahulu bagaimanapun caranya. Dengan kebanggaan akan hasil karya anak bangsa, inshaallah karya-karya lain akan terus bermunculan. Amin. 🙂
Corat-coreT 